WCC Kampanyekan Anti Kekerasan Terhadap Perempuan hingga ke Desa
AsSAJIDIN.COM – Berbagai cara dilakukan Women’s Crisis Centre (Pusat Pembelaan Hak-Hak Perempuan/WCC) Palembang dalam melakukan kampanye anti Kekerasan terhadap perempuan. Sejak tahun 2005, Women’s Crisis Centre atau WCC Palembang bersama organisasi masyarakat sipil menggelar Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang setiap tahunnya diperingati mulai 25 November sampai dengan 10 Desember.
“Kampanye ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai kekerasan terhadap perempuan serta meningkatkan partisipasi publik untuk menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan,” kata Direktur Eksektutif WCC Yeny Izi, Senin (25/11/2019).
Aktivis perempuan ini menjelaskan Kampanye 16 hari AKTP tahun 2019 ini mengusung Tema Gerak Bersama Mengakhiri Segala Bentuk Kekerasan terhadap Perempuan dan Menggalang Dukungan Publik untuk Mendorong Pemerintah Memenuhi Hak-Hak Perempuan, khususnya Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) Perempuan.
Pada Tahun 2019 ini, WCC Palembang melakukan kegiatan diataranya Pelatihan paralegal dan penanganan kasus bagi kelompok perempuan di Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin, Senin (25/11/2019).
Diskusi kritis ini mengenai upaya penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan pemenuhan hak-hak perempuan termasuk hak perempuan di Kecamatan Kemuning Kota Palembang, Selasa (26 /11/2019).
Kemudian di Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muaraenim, Kamis (28/11/2019) dan di Kecamatan Sirah Pulau Padang Kabupaten OKI, Jumat (29/11/2019).
Yeny mengatakan, ada juga Talk show interaktif dengan tema “ Fenomena Bucin (BudakCinta), Cinta atau Kekerasan”, di Grapari Telkomsel Palembang, Sabtu (30/11/2019).
“Aksi simpatik berupa penyebaran informasi terkait hak-hak perempuan di Kambang Iwak Fark, Minggu (1/12/2019) pada saat car free day,”katanya.
Sedangkan, Puncak Peringatan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan berupa Seminar Publik terkait Gerak Bersama Penghapusan segala bentuk Kekerasan terhadap Perempuan dan Pemenuhan HKSR Perempuan dan Aksi Kolektif melawan kekerasan terhadap perempuan dengan pendekatan kebudayaan bersama Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput (FKPAR) Sumatera Selatan pada 10 Desember akan datang.(*/sumber: rilis)