Menhub Jadikan LRT Sumsel Percontohan untuk Solusi Kemacetan
AsSAJIDIN.COM — Tranportasi massal Light Rail Transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), kini menjadi percontohan angkutan perkotaan sebagai solusi untuk memecah kemacetan di Indonesia. Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia (RI), Budi Karya Sumadi saat melakukan Kunjungan Kerja di Palembang, Minggu (17/11).
Selain itu dirinya ingin mengubah pola pikir masyarakat Indonesia yang menjadikan kendaraan pribadi sebagai angkutan seharinya dengan LRT. “Ya saya ingin menjadikan LRT Palembang, Sumatra Selatan sebagai contoh pengoperasional dalam kota sebagai angkutan masal untuk memeceah kemacetan di Indonesia,” kata Budi saat naik LRT di Kota Palembang, Minggu (17/11/2019).
Untuk itu, pihaknya akan terus memantau LRT selama dua bulan sekali untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Saya sudah meminta kepada Dirjen Perhubungan dan Dirjen Perkeretaapian untuk terus meningkatkan Safety dan pelayanannya,” ujarnya.
Saat ini, jarak tempuh dari Stasiun Bandara Palembang ke Stasiun DJKA hanya 47 menit. Begitupun dengan headway (waktu tunggu antar kedatangan kereta) sekarang hanya 18 menit. “Dengan dipangkasnya jarak tempuh dan headway ini LRT Palembang terus meningkat. Bahkan okupansinya saat ini sudah diatas 40 persen,” ungkapnya.
Pihaknya meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel untuk memperbanyak peraturan mewajibkan ASN untuk lebih sering naik LRT dan tidak hanya satu kali selama sebulan saja. “Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang harus memperbanyak lagi ASN untuk naik LRT ini sehingga bisa menjadi contoh masyarakat untuk mengunakan LRT dalam aktivitas sehari-hari,” harapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru bakal menyediakan lagi kantong parkir di sekitar stasiun sehingga memudahkan masyarakat untuk naik LRT. “Saya nanti juga akan menginstruksikan ASN untuk naik LRT tidak hanya sebulan sekali tetapi kalau bisa satu pekan sekali kalau bisa kita terapkan,” pungkasnya. (*/sumber: Sibernas/MN)