SEHAT

Dinkes Ingatkan Waspada Penyakit ISPA Selama Kemarau

AsSAJIDIN.COM — Musim kemarau, warga diingatkan untuk menjaga kesehatan terutama ancaman penyakit ISPA (infeksi saluran pernafasan akut). Risiko tinggi ini setidaknya sudah dialami 80.162 masyarakat Kota Palembang terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel, Lesty Nuraini saat diwawancarai, Selasa (6/8).

Lesty mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki pihaknya terdapat 80.162 masyarakat Kota Palembang terkena ISPA. “Jumlah penderita ISPA di Kota Palembang ini mulai enam bulan terakhir atau mulai dari awal Januari hingga Juni 2019,” katanya

Sedangkan jumlah total penderita ISPA untuk di Provinsi Sumsel sendiri selama enam bulan terakhir ini mencapai 274.502 orang. “Dari total ini, kota palembang yang terbanyak warganya yang terkena ISPA sedangkan yang paling sedikit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yaitu 1.495 orang,” ujar Lesty

Lesty mengungkapkan, penderita ISPA terbanyak tercatat pada April 2019 dengan jumlah 54.409 orang. Kemudian total penderita paling sedikit terjadi pada Juni dengan jumlah 30.418 orang. Sementara lainnya yaitu Januari (44.142 orang), Februari (50.837 orang), Maret (54.237 orang), dan Mei (50.459 orang). “Untuk kabupaten dan kota di Sumsel yang rawan kabut asap berada di Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Lahat, dan Palembang ini juga termasuk karena asap kiriman dari daerah-daerah lainnya,” ungkapnya.

Lihat Juga :  Waspada DBD, Selain Menghindari Covid-19

Dijelaskannya, memasuki musim kemarau dan antisipasi dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel bagi kesehatan, pihaknya telah menyampaikan kepada Dinkes kabupaten dan kota untuk melakukan langkah-Iangkah pencegahan dan pengendalian. “Langkah itu di antaranya mensosialisasikan dampak buruk dari kabut asap dan kekeringan akibat musim kemarau terhadap kesehatan terutama gangguan pada sistem pernapasan, sistem pencernaan dan konjungtivitis pada masyarakat terutama pada kelompok resiko yang rentan terkena penyakit.

Lalu, melakukan rapat koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait sebagai bentuk kesiapsiagaan penanggulangan dampak buruk asap terhadap kesehatan. Selanjutnya, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga kebersihan tangan dengan seri mencuci tangan pakai sabun, memperbanyak minum air putih serta menerapkan etika batuk ketika sakit. Kemudian menggunakan masker jika berpergian keluar rumah untuk mengurangi paparan partikel kabut asap,” jelas Lesty.

Lihat Juga :  Rajin Puasa Daud, Turunkan Kolesterol, Badan Lebih Sehat

Lesty menambahkan, bagi kabupaten dan kota yang terkena dampak karhutla untuk menyiagakan fasilitas pelayanan kesehatan (Poskesdes, Pustu, Puskesmas dan Rumah Sakit) untuk antisipasi masyarakat dan petugas yang membutuhkan layanan kesehatan. Bila terjadi peningkatan kasus ISPA, Pneumonia, Konjutivitis, Diare dan lain-Iain, ia meminta untuk dilakukan surveilans kesehatan di daerah tersebut dan melakukan langkah-langkah pengendalian dengan cermat, serta meningkatkan surveilans penyakit yang berhubungan lingkungan dan musim di tingkat puskesmas dan rumah sakit serta penyediaan logistik yang cukup untuk upaya pencegahan dan pengendalian penyakit. ” terjadi peningkatan kasus atau KLB penyakit tertentu untuk segera dilaporkan ke dinas kesehatan setempat dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan,” katanya. (*/sumber: sibernas/MN)

Back to top button