Hadapi Era Industri 4.0, Dosen Dituntut Mumpuni dan Kuasai Bahasa Inggris

ASSAJIDIN.COM — Tak bisa dipungkiri bahwa kewajiban dosen dalam mengemban Tridarma Perguruan Tinggi bukan hanya soal mengajar, tapi dosen dituntut untuk juga mampu memiliki riset dan masuk jurnal Internasional.
Lebih-lebih, era revolusi Industri 4.0, dosen sebagai penyambung ilmu mahasiswa juga perlu memiliki keterampilan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional.
Demikian mengemuka pada pembukaan
The 2nd International ASEAN English Language Teaching (ELT) Conference yang digelar di The Zuri Hotel Palembang, Selasa (16/7).
International Conference yang digagas oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang ini dihadiri ratusan dosen dari berbagai negara ini dibuka oleh Asisten III Pemprov Sumsel DR Akhmad Najib didampingi delegasi Kemenag RI, Prof Dr Arskal Salim.
“Kita sudah memasuki era revolusi industri 4.0. Oleh karena itu sudah sepantasnya, selain sarana dan prasarana pendidikan baik harus ditunjang dengan SDM dosen yang mumpuni. Dan ini kami sangat apresiasi UIN Raden Fatah Palembang berhasil menjadi tuan rumah international conference ini,”terang Akhmad Najib.
Dikatakan Najib, bahwa International Conference ini secara tak langsung akan berdampak pada kualitas lulusan yang tak hanya menguasai ilmu pengetahuan umum tapi juga kualitas research dan publikasi jurnal tingkat Internasional.
Senada dengan itu dikatakan oleh Program Direktor The 2nd International ASEAN English Language Teaching (ELT) Conference Hj Lenny Marzulina MPd mengatakan nternational Conference ini merupakan kali kedua setalah Malaka.
“Dan untuk menjadi tuan rumah kita mesti berjuang meyakinkan karena banyak juga yang mengajukan diri menjadi tuan rumah. Dan Alhamdulillah, UIN Raden Fatah Palembang disetujui,”terang Lenny Marzulina yang juga Ketua Program Studi Bahasa Inggris UIN Raden Fatah Palembang ini.
Dikatakan Lenny bahwa The 2nd International ASEAN English Language Teaching (ELT) Conference diikuti oleh 500 peserta yang sebelumnya lolos mengajukan abstrak untuk ikut International Conference ini. Kemudian selain itu ada 40 partisipant.
“Pesertanya tidak hanya Indonesia, tapi juga Asia. Termasuk Asia Pasifik, Asia Tenggara. Tadi ada dari Amerika, Singapura, Malaysia dan lainnya,”jelasnya.
International Conference ini lanjut Lenny sangatlah penting karena selain meningkatkan kualitas research juga menunjang karir. Karena akan publikasi ditiga jurnal, yakni Jurnal edukasi pendidikan dan pengajaran, journal of islamic education, dan indonesian research journal in education.
Sementara itu dikatakan Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof HM Sirozi menyambut dengan digelarnya konferensi ini. Apalagi digelar di Palembang, sebuah kota yang dikenal sebagai keturunan dari kerajaan Sriwijaya.
“Seperti yang kita ketahui, kita hidup di era teknologi, era digital global dengan bahasa inggris sebagai bahasa yang paling dominan bagi ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan pendidikan. Sehingga bahasa inggris telah menjadi bahasa yang paling banyak digunakan untuk urusan pendidikan, ilmiah, politik, dan budaya di tingkat internasional,”jelasnya.
Lanjut dia, bahwa bahasa inggris telah menjadi alat yang sangat penting untuk mengembangkan, memperluas, dan mempertahankan kemitraan dan kerja sama internasional. (*/Sumber: diberkas)
Penulis : SG