Musim Kemarau Sumsel Belum Perlu Hujan Buatan
AsSAJIDIN.COM — Provinsi Sumsel saat ini belum memerlukan hujan buatan meskipun telah memasuki musim kemarau yang diperkirakan bakal mencapai dua bulanan. Hal ini diungkapkan Gubernur Sumsel, H Herman Deru saat diwawancarai, kemarin.
Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengatakan, penerapan modifikasi cuaca atau hujan buatan yang direncanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel dinilai Gubernur dapat memakan biaya yang tidak sedikit.
“Modifikasi cuaca itu baru akan kita lakukan kalau di kondisi tertentu misalnya, kemarau panjang baru kita terapkan. Modifikasi cuaca ini biayanya mahal dan apalagi di Sumsel masih akan turun hujan yang intensitas tinggi.” katanya.
Walaupun modifikasi cuaca belum akan diterapkan, namun Pemerintah sudah menyiapkan alat untuk memperkuat penanganan Karhutla di Sumsel berupa Pompa dan bor. Kedua alat tersebut merupakan bantuan dari Tiongkok. “Pompa ini double action bisa supply dan mengeluarkan air. Contohnya ada di Pemulutan dekat Tol Palindra,” ujar Deru.
Deru mengungkapkan, tak bisa dipungkiri Sumsel mempunyai 1,4 juta Ha lahan gambut yang berpotensi terjadinya Karhutla. “Terlepas apakah human error’ atau tidak, kita akui Sumsel punya lahan tak produktif itu banyak. Oleh karenanya, kedepan lahan-lahan tidur ini harus dioptimalkan seperti dijadikan lahan persawahan. Sumsel sudah dapat harga 200 ribu untuk pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kabid Penanggulangan Penanganan Kedaruratan BPBD Provinsi Sumsel, Ansori mengatakan bahwa BPBD Sumsel telah meminta bantuan ke Pusat. Bantuan yang diusulkan yakni untuk mengirimkan pesawat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna menciptakan hujan buatan. “Kita sudah ajukan. Sekarang ini masih diproses dan dibahas oleh BNPB dan juga BPPT. Kemungkinan besar akan dilakukan hujan buatan. Tapi masih menunggu perkembangan cuaca,” katanya.
Namun, sejauh ini guna mengantisipasi terjadinya Karhutla di Sumsel, pihaknya sudah menyiagakan sebanyak 4 helikopter untuk waterbombing. Keempat helikopter tersebut masing-masing 1 unit heli WB Mi-8 UR-CNC, Mi-8 RA 22583, Mi-8 RA 22747, dan Mi-8 RDPL 34140. “Di tahap pertama sudah ada tiga heli, kemudian Sumsel dapat bantuan heli lagi dari BNPB satu heli untuk waterboombing di area terbakar,” ungkap Ansori. (*)
Penulis: MN