Tidur Dengan Posisi Tengkurap,Tidurnya Penghuni Neraka ?
Islam dan kedokteran Melarang Tidur Tengkurap, Ini Alasannya
ASSAJIDIN.COM — Berbaring, tengkurap atau telentang adalah berbagai posisi tidur yang umum dilakukan banyak orang. Namun, tahukah Anda dibalik berbagai macam posisi tidur yang Anda lakukan setiap hari, ada beberapa hal yang dalam pandangan Islam sangat tidak dianjurkan. Bahkan dalam sebuah hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengibaratkan tidur semacam itu sangat dibenci Allah SWT dan merupakan tidurnya penduduk neraka. Lantas, bagaimana posisi tidur yang baik menurut Islam dan pandangan kesehatan. Berikut laporan Jemmy Saputera Wartawan AsSajidin Group yang dihimpun dalam satu tulisan.
Sebelum menjelaskan mengenai posisi tidur yang baik, sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud no. 5040 dan Ibnu Majah no. 3723. Imam Nawawi dalam Riyadhus Sholihin mengatakan bahwa : “Ketika itu aku sedang berbaring tengkurap di masjid karena begadang dan itu terjadi di waktu sahur. Lalu tiba-tiba ada seseorang menggerak-gerakkanku dengan kakinya. Ia pun berkata, “Sesungguhnya ini adalah cara berbaring yang dibenci oleh Allah.” Kemudian aku pandang orang tersebut, ternyata ia adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ( sanad hadits ini shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
” Dalam riwayat lain disebutkan bahwa, “Tidur seperti itu (tengkurap) adalah berbaringnya penduduk neraka.” Berbaring seperti itu jelas terlarang sehingga, sepantasnya ditinggalkan kecuali dalam keadaan darurat seperti karena sakit perut. Adapun jika bukan darurat, maka baiknya ditinggalkan.
Mengacu pada pandangan Islam terhadap hadist diatas maka, tidur dengan posisi tengkurap dihukumi terlarang (makruh) karena sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyebutkan bahwa tidur tersebut dimurkai oleh Allah. Namun kalau kita lihat secara tekstual hadits, tidur dalam keadaan tengkurap diharamkan. Oleh karenanya, mukmin laki-laki maupun perempuan hendaklah meninggalkan bentuk tidur semacam itu kecuali dalam keadaan darurat yang sulit dihindari.” Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz.
Menyoal posisi tidur (tengkurap) Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz ditanya, “Ada yang mengatakan bahwa tidur tengkurap itu diharamkan, apakah benar? Jika benar, apa yang mesti kulakukan karena aku tidak bisa tidur pulas melainkan dengan cara tidur sambil tengkurap. Tidur seperti itu lebih menyenangkan bagiku.”
“ Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata, “Ada hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan bahwa beliau melihat sebagian sahabatnya tidur tengkurap lantas beliau menggerak-gerakkan dengan kakinya, lantas beliau bersabda, “Ini adalah seperti berbaringnya orang yang Allah murkai). Kendati demikian hal tersebut bisa saja dilakukan jika dalam keadaan darurat,” dilansir dari rumaysho.com
Mengutip Indian Express bahwa dijelaskan oleh seorang Dokter Spesialis tulang belakang dari klinik QI Spine di India, Shikha Jain mengungkap dua posisi tidur paling buruk adalah tengkurap dan miring mirip janin. Posisi tidur tengkurap sebaiknya tak Anda lakukan karena mengganggu lekukan alami tulang belakang.
Shikha Jain mengatakan posisi tidur tengkurap juga memengaruhi leher karena akan diputar di satu sisi. Menurut Jain, tengkurap selama beberapa jam terus menerus bisa sangat merusak leher dan tulang belakang. Kalaupun Anda belum bisa menghentikan kebiasaan ini, cobalah taruh bantal di bawah perut.
Selain tengkurap, posisi tidur mirip janin yakni posisi menyamping, kaki menekuk mendekati dada atau meringkuk juga tak bagus. Ini adalah posisi paling tidak sehat karena membuat posisi tulang belakang berbentuk C yang berlawanan dengan bentuk S biasa dari tulang belakang.
Jain mengatakan, cakram tulang belakang adalah struktur seperti gel, sehingga jika mendapat tekanan dari satu sisi, akan menonjol keluar dari sisi lain. Kondisi ini disebut tonjolan cakram.
Selain pandangan Islam yang melarang tidur degan posisi (tengkurap) berikut dampak buruk lainnya dalam kajian ilmu kesehatan seperti dikutip dari klikdokter.com,
- Tekanan di tulang belakangRasa sakit akan terjadi di leher, punggung atau persendian. Anda akan sering terbangun di malam hari sehingga membuat waktu istirahat Anda berkurang. Akibatnya kualitas tidur pun memburuk.Menurut Mayo Clinic, tidur tengkurap memberi tekanan pada punggung dan tulang belakang. Tekanan pada tulang belakang mengakibatkan rasa sakit di seluruh tubuh. Kesemutan dan mati rasa adalah gejala yang biasanya akan menyerang Anda
- Nyeri di leherTidur tengkurap membuat Anda memutar kepala ke samping. Hal ini membuat kepala dan tulang belakang menjadi tidak sejajar.
Seiring berjalannya waktu masalah di leher ini akan bisa berkembang. Penggunaan bantal yang salah juga akan memperburuk kondisi leher bagian belakang menjadi semakin sakit ketika terbangun karena ketegangan saraf di sekitar leher. - Menghambat oksigenPosisi tidur tengkurap dapat mengganggu aliran darah ke arah pusat saraf otak. Aliran darah menuju pusat saraf akan tersumbat dan tersendat yang akhirnya menyebabkan rusaknya pusat saraf bagian kepala. Kondisi ini dapat berdampak buruk bagi cara berfikir seseorang yang cenderung lambat.Selain itu, posisi tidur tengkurap sebabkan lubang hidung tidak terbuka secara bebas akibat tertutup oleh bantal. Saluran pernafasan mendapat tekanan dan himpitan dari bobot tubuh yang tengkurap, hal ini menimbulkan sistem pernafasan jadi terhambat dan dada terasa lebih berat serta nyeri ketika bangun.
- Kerutan di wajahOrang yang berusia 20-30 tahun mempunyai kebiasaan tidur tengkurap setiap hari selama beberapa jam yang berakibat aliran darah sekitar wajah menjadi tidak lancar. Bagian wajah yang menghimpit bantal cenderung mengikuti gravitasi bumi.Kemiringan wajah yang tidak simetris akan meninggalkan jejak berupa kerutan dan garis-garis pada permukaan kulit wajah. Kondisi ini jika terus terjadi akan membuat wajah rentan munculnya garis-garis halus sekitar sudut mata dan sudut bibir.
Untuk menyiasati agar posisi tidur tidak tengkurap, letakkan bantal di bawah panggul supaya bagian punggung tidak menekan tulang belakang. Leher dan punggung tidak lagi terasa sakit dan aktivitas di pagi hari dapat dijalani dengan lancar. Selamat mencoba.
Editor : Jemmy Saputera