Sambut Ramadhan, Wali Band Rilis Album Baru Ajak Milenial Hijrah
ASSAJIDIN.COM — GRUP musik kondang yang banyak menciotakan lagu lagu pop religi, Wali Band, akan merilis single baru berjudul “Kuy Hijrah”. Insya Allah rilis lagu ini dilaksanakan jelang Ramadhan ini.
Melalui lagu ini, Wali ingin mengajak semua orang, terutama kaum milenial untuk berhijrah. “Kuy Hijrah” sengaja dipilih sebagai judul oleh band asal Ciputat, Tangerang Selatan itu, karena dinilai unik dan kekinian sehingga pesannya pun mudah diterima dan ditangkap oleh generasi milenial.
Wali memang dikenal kerap menangkap berbagai hal atau fenomena unik yang terjadi serta selalu berubah secara dinamis dalam masyarakat, kemudian menuliskan hal tersebut dalam sebuah karya lagu.
Beberapa karya Wali yang terkenal karena istilah unik baik dalam lirik maupun judulnya antara lain: Tomat (Tobat Maksiat), Aku Bukan Bang Toyib, Cari Berkah (Cabe), Ada Gajah di Balik Batu dan teranyar Bocah Ngapa Yak.
Gitaris yang juga leader band Wali, Aan Kurnia atau yang akrab disapa Apoy mengatakan, Wali sengaja menggunakan istilah tersebut untuk mengikuti perkembangan zaman sekaligus membaca fenomena zaman, karena sampai kapanpun karya-karya dari Wali ingin terus mewakili perasaan dan keinginan masyakarat terutama kaum milenial.
“Wali ingin ada di tiap fase perkembangan zaman dan Wali enggak boleh egois. Nah, itu kita enggak bisa mempertahankan Wali harus ini, kayak 2007 atau gimana, yang jelas Wali tetap dengan ideologi Wali dan pesan-pesan yang gayanya kekinian kira-kira karena kami sadar kami ingin juga jadi bagian dari mereka supaya tahu apa yang mereka inginkan dan apa yang bisa diperbuat bagi kaum milenial,” kata Apoy di sela-sela proses penggarapan video klip Kuy Hijrah di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2019).
Kendati menyasar milenial, band yang terbentuk pada 1999 ini tetap membuat karya tanpa menghilangkan jati dirinya sebagai grup musik yang telah 20 tahun berkarya. “Ya katakanlah kami yang sudah 20 tahun berkarya dari tahun 1999. Kami pikir kami tetap harus mengikuti zaman dan kami tetap harus memegang harus tetap ciri khas Wali sampai kapanpun, Wali tetap mewakili perasaan dan keinginan masyarakat,” kata Apoy.(*/sumber:islampos)