Apa Itu Kaya ?

ASSAJIDIN.COM — “Kekayaan tidaklah diukur dengan banyaknya harta, namun kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati.” (HR. Bukhari – Muslim)
Inilah jawabannya. Kalau pencinta dunia, tentu jawabannya, adalah orang-orang yang hartanya melimpah dan memiliki emas dan permata.
Rasulullah bersabda, bahwa sesunguhnya kekayaan hatilah yang paling hakiki. Sehingga dengan begitu, terpenuhi juga rasa aman, kesehatan, dan kecukupan untuk hari ini merupakan kekuatan besar yang memberi cahaya pada akal sehingga bisa berpikir lurus dan tenang.
Pikiran yang lurus dan konsisten kadang-kadang mampu mengubah seluruh perjalanan sejarah, bahkan seluruh perjalanan hidup seseorang. Inilah orang kaya yang aman dan sehat akalnya.
“Barang siapa memasuki pagi harinya dengan perasaan aman di rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu maka seolah-olah dunia dan seisinya telah menjadi miliknya.”( HR.. al-Tirmidzi )
Kaya hati, atau sering diistilahkan dengan // ‘nrimo (menerima) dan rela dengan apa dan berapa pun yang diberikan oleh Allah Ta’ala padanya. Seberapapun rezeki yang diperolehnya, dia tidak mengeluh. Mendapat rezeki banyak, bersyukur; mendapat rezeki sedikit, bersabar dan tidak mengumpat
“Beruntunglah orang yang berIslam, dikaruniai rezeki yang cukup, dan dia dijadikan menerima apa pun yang dikaruniakan Allah (kepadanya).” (HR. Muslim).
Berdasarkan pemikiran itu, bisa jadi orang yang berpenghasilan dua puluh ribu sehari dikategorikan orang kaya. Buat apa berjuta-juta tapi tetap merasa miskin.
Adalah orang-orang yang merasa cukup kaya bila dirinya memperoleh keberkahan dan hatinya tenang. Dan percayalah dengan firman Allah Ta’ala yang menyebutkan: //Tidak ada satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin rezekinya oleh Allah.” (QS. Hud:6).(*).
Penulis : Hj. Desmawati Djuliar, M.Si
AsSajidin Cetak Edisi 38