Musibah Menyatukan Umat
Pasca Kebakaran, Panti Asuhan Az Zikri Dipenuhi Bantuan Dan Santunan

AsSajidin.com, Palembang – Musibah menyatukan umat, ini lah tema yang akan di ulas dalam AsSajidin kali ini yang mampu menjadikan pelajaran berharga bagi kita semua. Betapa tidak, musibah kebakaran yang merenggut nyawa seorang anak yatim piatu bernama Zidan (4) tahun yang tewas terpanggang bersama runtuhan bangunan panti Az Zikri, sangat memilukan hati semua orang. Puluhan bahkan ratusan orang setiap harinya mengunjungi Panti yang beralamat di Jalan Malaka 4 Kelurahan Bukit Sangkal Kecamatan Kalidoni Palembang ini guna memberikan bantuan dan santunan.
“ Mereka berduyun-duyun, secara kelompok silih berganti. Bagaikan semut beriring datang dan pergi membawa doa, memberi derma bahkan menyumbangkan sebagian hartanya untuk membantu kami. Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, tuhan alam semesta. Terimakasih kepada semuanya, yang tak mungkin dapat kami sebutkan, saking banyaknya,” kata Lilly seorang pengurus panti kepada AsSajidin , Senin (18/2/19)
“ Seorang penulis buku La Tahzan, Aid Al Qorni mengungkapkan bila tali itu merenggang maka tunggulah putusnya. Hal tersebut memberikan pengertian bahwa, bila masa kesulitan itu melebihi puncaknya maka, tunggulah pertolongan Allah SWT. Karena dalam QS: Al-Baqarah (286) di jelaskan bahwa kesulitan yang menimpa seorang hamba tidak akan melebihi batas dari kemampuannya. Oleh sebab itu, tiadalah guna resah maupun gelisah. Berusaha kuat dan sabar adalah jauh lebih baik,” Lilly menguraikan.
Sebagai pengurus Panti , Ia dan beberapa rekan memiliki tanggung jawab yang begitu besar. Memiliki anak asuh sebanyak 30 orang bukanlah hal mudah baginya, sebab pasca kebakaran yang terjadi Sabtu (16/2/19) lalu suasana penghuni panti masih di liputi trauma yang begitu dalam. Namun, sebagai orang tua Ia harus berusaha untuk bangkit dan bersabar, setidaknya memberikan motivasi bagi anak-anaknya untuk optimis menjalani hidup kedepannya.
“ Saya selalu mendorong anak-anak untuk menatap masa depan dan melupakan peristiwa yang terjadi. Zidan anak kami yang ikut menjadi korban kebakaran adalah takdir dari Allah SWT yang harus kami terima. Rasulullah saw. mengingatkan “Sesungguhnya sabar itu ketika merespon kejadian pertama kali.” Selanjutnya berdoa kepada Allah SWT, agar diberikan pahala atas musibah itu dan memperoleh ganti yang jauh lebih baik. Insya Allah kami sudah melakukannya,” ungkap wanita bersahaja ini optimistis.
Hadist Riwayat Muslim memaparkan, Rasulullah SAW bersabda: “Jika salah satu di antara kalian mendapatkan musibah, maka ucapkanlah; “Sesungguhnya kami milik Allah dan kami kembali kepada-Nya, “Allahumma ‘indaka ahtasibu mushibatii, fa ajirnii ‘alaihaa waabdilnii bihaa khairan minhaa. Ya Allah kepada-Mu saya ikhlaskan musibah yang menimpaku, maka berilah pahala kepadaku atas musibah ini, dan berilah saya ganti yang jauh lebih baik darinya.
Mengacu pada hadist diatas, Lilly menegaskan bahwa dirinya dan penghuni panti telah sangat ihklas atas ujian dan bencana yang mendera. Ia pun menyakini jika, bantuan dari umat yang tak pernah berhenti sejak 5 jam pasca kebakaran tersebut berlansung adalah karunia Allah SWT untuk mereka. Dan inilah indahnya kehidupan bagi se siapa yang tabah atas ujian, bencana dan bala serta menyakini semuanya sebagai wadah menggugurkan dosa-dosa dan sekaligus mengangkat derajatnya.
“ Kami yakin, peristwa kebakaran yang merenggut nyawa anak kami adalah cara Allah SWT mengangkat derajat kami. Kami pun mempercayai bahwa, peristiwa ini akan melahirkan hikma yang luar biasa,” Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Al-Insyirah:5-8). Dibalik bencana ada hikmah, ada pelajaran, ada kebaikan,” ungkapnya.
Melihat banyaknya animo dari masyarakat untuk membantu , Lilly mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada para donator yang telah sudih membantu kesulitan mereka.Baik berupa makanan, minuman, perlengkapan mencuci, pakaian bekas dan sejumlah uang. Banyaknya bantuan yang diterima pun menjadikan lokasi tempat tinggal sementara penghuni panti penuh sesak oleh sumbangan -sumbangan tersebut.
“ Banyak sekali pokoknya, tapi alhamdulillah musibah yang menimpa kami membawa umat bahu membahu untuk bersatu demi kami. Saya terharu sekali melihat banyaknya donator yang kesini. Terutama anak-anak sekolah pun ada, mereka rela menyisipkan uang jajan mereka untuk diserahkan kepada kami. Semoga Allah SWT akan membalasnya nanti,’ tutur Lilly.
Sementara itu, Mey Zahra salah seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Palembang, yang turut memberikan bantuan memberikan penjelasan jika, kehadirannya beserta rombongan adalah bentuk wujud kepedulian mereka untuk turut membantu anak-anak penghuni panti.
“ Kami sengaja datang untuk memberikan sport kepada mereka, selain memang ada sedikit bantuan yang sengaja kami galang tadi di sekolah. Alhamdulillah hasilnya lumayan banyak, kalau untuk membantu merenovasi rumah panti ini, ya bisa mungkin kalau sekedar untuk membeli pasirnya,”katanya sembari tersenyum simpul.
Untuk di ketahui selain para pelajar yang datang, ada juga instansi dan dinas lainnya, seperti Kantor Pegadaian yang juga turut tampak memberikan bantuan. AsSajidin sendiri, melalui programnya, Rumah Amal AsSajidin turut berbagi. Team yang di ketuai Wilda Awwaliyah dan rombongan pun tak menyiakan kesempatan mulia tersebut.
“ Alhamdulillah, tadi ada sedikit galangan dana dari umat yang kebetulan mempercayakannya kepada kita untuk di salurkan. Sebenarnya, program rumah amal ini sudah berjalan sejak lama, hanya saja memang momentumnya pas sekali dengan musibah ini. Ya, kita salurkan ke sini, mudah-mudahan dapat membantu meringankan beban mereka,” tutupnya.
Editor : Jemmy Saputera