ALFURQON SCHOOLPENDIDIKAN

Pendidikan Halal dan Haram

Oleh: Mukarrom, M.Pd.I

Guru SDIT Al Furqon Palembang

Mukarrom

Manusia diciptakan Allah menjadi khalifah di muka bumi. Dipersiapkan Allah dengan kemampuan akal yang melebihi dari makhluk hidup yang ada di bumi. Manusia mampu mengalami perkembangan hingga saat ini. Disebabkan oleh berkembangnya pola pikir manusia dari masa ke masa.

Sebelum abad ke 19 pendidikan bukanlah menjadi prioritas utama dalam menjalani kehidupan pada saat itu. Manusia sudah mampu bertahan hidup dengan cukup baik. Mampu mempertahankan eksistensi di muka bumi ini dengan melakukan inovasi dalam menunjang dan mempermudah kegiatan di bumi.

Merupakan sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Dikarenakan kebutuhan pangan menjadi prioritas pada masa tersebut. Dunia masih mencari identitas diri. Mau kemana peradaban kehidupan manusia.

Setelah abad ke 19, pendidikan mulai menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan tumbuh berkembang secara perlahan dari lingkungan masyarakat kota. Hingga merambah ke pelosok desa yang sebelumnya buta dengan pendidikan.

Mulai sadar bahwa pendidikan adalah kebutuhan untuk masa depan generasi penerus. Hingga puncaknya di abad ke 21. Pendidikan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tumbuhnya beragam sekolah unggulan di setiap pelosok negeri.

Menjadi tolak ukur perkembangannya. Setiap sekolah mulai berani untuk menunjukkan ciri khas masing-masing dari identitas sekolah. Sehingga terkadang fasilitas yang ditawarkan cukup menggiurkan para orang tua saat ini untuk memasukkan anak mereka ke sekolah-sekolah yang tetap menjaga kualitas dan terus melakukan perubahan. Berbanding lurus dengan semakin tingginya biaya sekolah yang harus dikeluarkan para orang tua untuk memperoleh standar pendidikan tersebut.

Lihat Juga :  “Mengalah” Dalam Berdebat Kusir

Untuk memperoleh pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Ada beberapa orang tua yang tidak menyadari bahwa kemampuan yang dimiliki tidak sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang harus dibayarkan. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pendidikan melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan firman Allah surat Al Baqarah:164 yang berbunyi “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan itu musuh yang nyata bagimu”.

Dari terjemahan ayat tersebut dijelaskan agar manusia mencari nafkah dengan jalan yang halal dan baik. Agar tidak terjerumus ke dalam langkah-langkah setan. Salah satu cara setan untuk menjerumuskan manusia dengan memberikan rasa was-was kepada hati manusia terhadap masa depan anak mereka.

Rasa was-was tersebut menggiring pada keinginan untuk menyelamatkan masa depan anak dengan pendidikan yang berkualitas dan bermutu serta berlandasan agama yang kuat. Diharapkan di masa yang akan datang muncul generasi yang berhati mekah dan berotak habibi yang mampu mendo’akan dan mengangkat derajat  orang tuanya.

Namun, langkah yang dilakukan oleh beberapa orang tua untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas dan bermutu meniadakan unsur kehalalan dari cara memperolehnya. Untuk memperoleh penghasilan yang banyak dilakukan dengan jalan yang batil. Memanfaatkan jabatan dan kekuasaan serta kesempatan untuk memperoleh pundi-pundi uang yang banyak. Tanpa memperdulikan unsur kehalalan dalam memperolehnya.

Lihat Juga :  Pesan Menpora untuk Siswa Muslim di Hardiknas

Akibat dari asal usul biaya yang digunakan untuk proses pendidikan haram. Meskipun seorang anak di sekolahkan pada suatu lembaga pendidikan yang memiliki program-program pendidikan yang berkualitas dan bermutu dengan mengedepankan karakter keagamaan.

Tentu sangat berpengaruh pada sulitnya dalam mencapai tujuan program yang diakibatkan karena 1) do’a-do’a yang dipanjatkan tidak dikabulkan Allah dan 2) membuat hati dan akal tidak mudah untuk menerima kebaikan. Sehingga ketika ada masalah terhadap anak. Selalu yang pertama kali disalahkan adalah program-program yang di buat tidak bersahabat dengan si anak. Tanpa melakukan instropeksi terhadap asal-usul biaya pendidikan.

Tujuan yang ingin dicapai tidak diselaraskan dengan proses dalam pencapaiannya. Sehingga tujuan yang mulia terkadang tidak dapat dinikmati oleh orang tua meskipun telah dilakukan pendidikan di lembaga yang bermutu, berkualitas dan berorientasi pembentukan dan pemahaman terhadap agama.

Disebabkan darah yang mengalir pada tubuh si anak berasal dari sumber makanan yang tidak halal. Biaya untuk kegiatan pendidikan di sekolah berasal dari dana-dana yang penuh dengan kecurangan waktu dan kuantitas.

Pendidikan bagian utama bagi pembentukan karakter bagi anak. namun pendidikan itu bukan menjadi hak mutlak satuan pendidikan. Peranan masyarakat dan keluarga menjadi bagian yang bersinergi dalam pembentukan karakter anak.

Pendidikan penting. Namun sumber untuk menunjang pendidikan anak menjadi bagian yang sangat penting. sehingga jangan sampai untuk mencapai kebahagiaan dunia. Meniadakan kebahagian abadi di akhirat.

Wallahu a’lam bisshawab.

 

Back to top button