PENDIDIKAN

Dirikan Madrasah Ahlul Quro, Pemuda ini Wujudkan Cita-cita Masa Kecil

 

ASSAJIDIN.COM — Pengalaman masa kecil membuat  pemuda yang satu bercita-cita besar. Terlahir dari keluarga sederhana di sebuah desa, Amer Redi demikian tumbuh dengan segala keterbatasan.  Dari kecil di tinggalkan oleh seorang ayahnya dan hanya tinggal bersama ibu di desa yang kecil di mana pada saat itu desa tersebut banyak sekali kekurangan salah satunya sekolah.
Amer Redi bersekolah di SDN 3 Lebung Banyuasin dari desanya ke sekolah tersebut dengan jarak sangat jauh.Dia berangkat ke sekolah dengan perjalanan kaki selama 2 jam dengan kondisi jalan yang rusak.Waalaupun dengan keadaaan tersebut tidak pernah ada rasa jenuh dia tetap melanjutkan pendidikannya.
Amer berpikir akan mendirikan sekolah di desanya karena dengan keadaan sekolah yang jauh.dia melanjutkan sekolah MTS Nurul Ima Ujung Tanjung Banyuasin dia tinggal di asrama atau mondok dia dituntut untuk menjadi santri yang mengerti agama. Dan melanjutkan MA di sekolah yang sama.

Setelah menyelesaikan pendidikan MA dia melanjutkan perguruan tinggi di iAIn Raden Fatah palembang,dengan jurusan bahasa Arab S1 ketika kuliah ia sudah bisa meringankan beban ibunya. Dia tidak hanya kuliah tetapi ia juga aktif di salah satu organisasi. Dan setelah pulang kuliah di juga bekerja sebagai pelayan toko potocopy.  “Dari hasil bekerja itu saya bisa mencukupi keperluan,,”ceritanya.

Lihat Juga :  Seluruh SMP Negeri di Palembang Sudah PTM Senin Nanti

Menyelesaikan masa pendidikan di IAIN Rraden Fatah Palembang dia mendapat gelar  sarjana ketika lulus dia sudah mengajar di berbagai sekolah seperti mtS Miftahul Ulum Pangkalan Balai Banyuasin dan SMAN 3 pulau Rimau Banyuasin.
Dan siapa yang menyangka lambat laut cita-cita nya mulai tercapai dia mendirikan sekolah di desanya desa Rantau Harapan, Kec Rantaubayur, kab Banyuasin. Pendidikan tersebut bernama pondok pesantren Ahlul Wuro’ yang berdiri pada 25 Mei 2011.dengan bantuan pemerintah dan masyarakat yang ada di sekitar. “Ppada waktu itu ruangan masih menggunakan papan biasa dan sekarang alhamdulilah sudah menjadi bangunan yang dasarnya dari batu sama seperti sekolah lainnnya,¿kata Amer.

Dda membayaR gaji guru dengan dana BOS dan swadaya yayasan.dengan memiliki siswa 7 orang PAUD, 52 orang MI, dan 65 orang siswa Mts. Siswa yang bersekolah sebagian dari desanya tersebut, dan dari desa-desa lainnnya, Sekolah itu cukup banyak orang yang mengenal walaupun siswanya tidak terlalu banyak. Tetapi dia sudah bisa menciptakan lapangan pendidikan di desanya.
Amer Redi lelaki yang berkelahiran pada 15 febuari 1984 membuktikan terlahir dari keluarga yang sederhana dan terbatas tetapi dia memiliki niat dan cita-cata yang mulia yang sangat bernilai tinggi bagi masyarakat di sekitarnya. Dia memberikan motivasi agar lebih giat lagi dalam mencapai kesuksesan . “Hidup jangan mudah menyerah, Kedua memegang prinsip menjaga kejujuran dan ketiga berprinsip bermanfaat bagi orang lain . kesuksesan butuh diperjuangkan karena Kesuksesan tidak mudah, kesuksesan itu harus dikejar”  ujarnya.

Lihat Juga :  Budaya Melayu Diusulkan Jadi Pelajaran Muatan Lokal (Mulok)

Sukses pada dasarnya milik semua orang, tapi tidak semua orang memiliki kesuksesan, mengapa karena orang yang menginginkan kesuksesan itu tidak sanggup menghadapi segala rintangan.(*)

kiriman Tulisan : Indah Yonita

Back to top button