Biar Berkah, Ucapkan Doa ini Setelah Berkumpul dengan Teman atau Keluarga

ASSAJIDIN.COM — Berkumpul dalam majelis taklim atau bersama teman dan keluarga tentu ada rasa senang dna bahagia. Tiba saat berpisah, jangan lupa melafaskan doa kafalatul majelis berikut ini agar berkah.
Doa ini dianjurkan dibaca sendiri-sendiri.
Doanya pendek dan mudah dihafal. Datang dari hadits As-Sa’ib bin Yazid radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
ما من إنسانٍ يكونُ في مجلِسٍ ، فيقولُ حينَ يريدُ أن يقومَ : سبحانَكَ اللَّهمَّ وبحمدِكَ ، لا إلهَ إلَّا أنتَ ، أستغفرُكَ وأتوبُ إليكَ ، إلَّا غُفِرَ لهُ ما كانَ في ذلكَ المَجلِسِ
“Tidak seorang pun yang duduk di suatu majelis kemudian dia membaca, *’Subhanakallahumma wa bihamdika, laa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaika’¹* saat akan pergi; melainkan bakal diampuni hal-hal yang terjadi di majelis tersebut.” -SHAHIH- (Ash-Shahih Al Musnad, 369) HR. Ahmad (15729), Ath-Thahawi (Syarah Al Ma’ani, 6959)
¹ Artinya: “Maha suci Engkau Ya Allah, dengan pujian yang tercurah pada-Mu. Tiada sesembahan yang haq selain Engkau. Aku beristighfar dan bertaubat pada-Mu.”
Dan layak jadi catatan, bahwa doa ini tidak khusus dibaca pada saat menutup kajian ilmu. Bahkan bersifat umum dalam semua kegiatan kumpul-kumpul.
Ada penjelasan bagus dari Al Allamah Ibnu Baaz rahimahullah berkenaan riwayat di atas:
فالسنة لمن قام من المجلس أن يقول هذا الكلام: سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك اللهم وأتوب إليك، سواء كان مجلس علم أو مجلسًا عاديًا للكلام والخوض في حاجات الناس.
السنة لمن قام من المجلس أن يقول هذا الكلام، فهو طابع على الخير، وكفارة لما قد يقع من اللغو في المجلس. وهذا الحديث كسائر الأحاديث المطلقة، يحمل على أنه كفارة لما يقع من الصغائر
“Disunnahkan bagi seseorang yang akan meninggalkan suatu majelis [ perkumpulan ] untuk membaca ‘Subhanakallahumma wa bihamdika, asyhadu² laa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaika’.
Baik itu majelis ilmu atau kumpul-kumpul ngobrol biasa atau membicarakan seputar kemaslahatan orang-orang.
Disunnahkan bagi siapapun yang akan membubarkan diri dari majelis untuk membaca dzikir ini.
Ia berfungsi sebagai segel kebaikan sekaligus penghapus dosa terhadap ucapan buruk yang mungkin terjadi saat di majelis.
Hadits ini persis sebagaimana hadits-hadits lain yang bersifat mutlak; *yaitu dibawa pada makna penghapus dosa-dosa kecil.”(*/https://binbaz.org.sa/fatwas/15808)