MOZAIK ISLAM

Enam Patokan Memilih Pemimpin Dalam Islam

Oleh : Hasandri Agustiawan

PEMIMPIN dalam Islam, dikenal dengan istilah Imamah. Kedudukan dan fungsinya sangat strategis dan penting.Hukum adanya seorang pemimpin dalam Islam fardhu Kipayah. Setiap manusia akan berdosa jika tidak ada seorang pemimpin, begitu juga sebaliknya, manusia akan terbebas dari dosa jika ada salah seorang dari mereka yang sudah terpilih menjadi pemimpin.

Karena penting dan vitalnya kedudukan pemimpin dalam Islam, maka Islam telah memberikan pedoman dalam memilih pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik, akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat yang dipimpinnya. Oleh karena itu, dalam Alquran, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan ummat Islam untuk memilih pemimpin yang baik dan beriman:

“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. “ (An Nisaa 4:138-139).

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimmpin (mu): sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagiaa yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim ” (QS. Al-Maidah: 51)

Lihat Juga :  Wa Kafaa Bil Mauti Wa Idzho: Cukuplah Kematian Sebagai Nasihat

Sementara itu dalam hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah ra, ia berkata, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam  ( bersabda: “ Ada tujuh golongan manusia yang kelak akan memperoleh naungan dari Allah pada hari yang tidak ada lagi naungan kecuali naungan-Nya, (mereka itu ialah):

1. Imam/pemimpin yang adil
2. Pemuda yang terus-menerus hidup dalam beribadah kepada Allah
3. Seorang yang hatinya tertambat di masjid-masjid
4. Dua orang yang bercinta-cintaan karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah pun karena Allah
5. Seorang pria yang diajak (berbuat serong) oleh seorang wanita kaya dan cantik, lalu ia menjawab “sesungguhnya aku takut kepada Allah”
6. Seorang yang bersedekah dengan satu sedekah dengan amat rahasia, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya.

Enam point diatas sudah digambarkan dalam Alquran, sebagaimana telah tersurat dalam peristiwa dan kejadian yang dialami para rasul Allah Subhanahu Wa Ta’ala Pilihlah pemimpin yang mau mencegah dan memberantas kemungkaran seperti korupsi, nepotisme, manipulasi serta lainnya.

Lihat Juga :  Islam Menyoroti Kasus MOS SMA Taruna Indonesia Palembang, Penerapan Disiplin Bukan dengan Kekerasan

“Barang siapa melihat kemungkaran, maka hendaknya ia merubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka hendaknya merubah dengan lisannya, jika tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan yang demikian itulah selemah-lemahnya iman”. (HR. Muslim).

Ada beberapa sifat baik yang harus dimiliki oleh para pemimpin, yaitu: Amanah (dapat dipercaya), Siddiq (benar), Fathonah (cerdas/bijaksana), serta tabligh (berkomunikasi dengan baik dengan rakyatnya). Sifat di atas juga harus dimiliki oleh pemimpin yang kita pilih.

Pilih pemimpin yang amanah, sehingga dia benar-benar berusaha mensejahterakan rakyatnya. Bukan hanya bisa menjual aset negara atau kekayaan alam Indonesia untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Pilih pemimpin yang cerdas, sehingga dia tidak bisa ditipu oleh anak buahnya atau kelompok lain sehingga merugikan negara. Pemimpin yang cerdas punya visi dan misi yang jelas untuk memajukan rakyatnya.

Dalam Islam, kepemimpinan itu penting, sehingga Nabi pernah berkata, jika kalian bepergian, pilihlah satu orang jadi pemimpin. Jika hanya berdua, maka salah satunya jadi pemimpin. Sholat wajib pun yang paling baik adalah yang ada pemimpinnya (imam). #

Back to top button