Mengenal Malaikat Pencatat Amal, Raqib dan Atid, Benarkan itu Nama Mereka?

AsSAJIDIN.COM — Bismillah, wassholaatu wassalam ala Rasulillah, waba’du.
Wahai manusia, ingatlah ketika dua malaikat yang ditugaskan mencatat amal setiap amal manusia saling bertemu. Yang satu berada di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kirinya. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya Raqib dan Atid. (QS. Qaaf: 17–18).
Para ulama menjelaskan, bahwa raqib dan atid ini adalah dua sifat yang dimiliki oleh malaikat pencatat amal perbuatan, bukan sebagai nama dua malaikat.
Sehingga pemaknaan yang tepat, malaikat pencatat amal yang berada di sebelah kanan memiliki sifat raqib dan atid. Demikian pula yang disebelah kiri, memiliki sifat raqib dan atid.
Lalu apa makna raqib dan apa makna atid?
Imam Qurtubi menjelaskan dalam kitab tafsir beliau, terkait makna Raqib ada tiga pendapat :
1. Yang senantiasa mengikuti
2. Penjaga, ini dinyatakan oleh As-Suddi
3. Saksi, dinyatakan oleh Ad-Dhohak.
Adapun Atid, ada dua pendapat :
1. Yang senantiasa menyertai tanpa pernah absen.
2. Penjaga yang disiagakan untuk menjaga hamba atau sebagai saksi atas amal perbuatan seorang hamba.
(Lihat kitab tafsir beliau, Al-Jami’ Li Ahkam Al-Quran, untuk tafsiran surat Qaf ayat 18).
Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin menjelaskan,
Raqib adalah yang senantiasa mengawasi siang dan malam, tidak pernah berpisah dengan manusia.
Atid maknanya, yang senantiasa hadir, tidak mungkin absen atau mewakilkan tugas kepada yang lain. Dia selalu berada memgawasi dan hadir. Tidak ada satupun yang terluput.
(Tafsir Al-Qur’an Al-Karim, Ibnu ‘Utsaimin, hal. 93. Surat Al-Hujurat?—?Al Hadid).
Lantas siapa nama dua malaikat pencatat amal ini?
Bila kita melihat tekstual surat Qaf ayat 17 di atas, hanya disebutkan malaikat yang berada di sebelah kiri dan malaikat di sebelah kanan. Tidak ada dalil yang menjelaskan namanya. Maka, sikap yang tepat adalah mengikuti istilah-istilah yang digunakan oleh dalil.
Kaidah yang berlaku dalam masalah iman kepada malaikat, di jelaskan oleh Syaikh Abdulkarim al-Hudair dalam salah satu sesi ceramah beliau,
Di antara malaikat ada yang tidak dikabarkan nama dan tugasnya, hanya dikabarkan secara global saja. Maka kita imani secara global. Malaikat yang dikabarkan kepada kita secara detail (seperti nama, tugas dan sifatnya), kita imani secara detail pula. (http://shkhudheir.com/lecture/1569280081).
Di samping itu, pengetahuan terkait nama malaikat pencatat amal ini, tidak berpengaruh pada tambah dan berkurangnya amal. Cukup bagi seorang mengetahui subtansinya itu sudah cukup untuk memupuk ketakwaan. Yaitu ada malaikat yang berada di sebelah kanan, mencatat amal kebaikan dan malaikat di sebelah kiri kita, yang tugasnya mencatat amal keburukan.
Dari Abu Umamah, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
Sesungguhnya malaikat yang berada di sebelah kiri, akan mengangkat penanya selama enam jam, dari mencatat amal seorang hamba yang berbuat dosa. Jika dia menyesal dan memohon ampun kepada Allah atas dosa itu, maka malaikat itu tidak akan mencatatnya. Jika tidak, maka dosa itu akan dicatat sebagai satu dosa.
(HR. Tabrani, dinilai shahih dalam Shahih Al-Jami’ 2/212). Wallahua’lam bis showab. (*/sumber:konsultasisyariah.com)