Uncategorized

Cerita Masa Kecil Atiatul Muqtadir, hingga Menjadi Presisen BEM UGM, serta Pandangannya tentang Dunia Politik

ASSAJIDIN.COM – Berkecimpung di dunia Organisasi, ternyata telah dilakukan Muhammad Atiatul Muqtadir akrab di sapa Fathur sejak bersekolah di tingkat dasar dan menengah di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Furqon.

Tak heran, kepiawaiannya berbicara dan memimpin Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) beberapa waktu lalu, mampu menarik perhatian masyarakat Indonesia.

Betcerita saat pulang kampung di Palembang pekan lalu, Fathur mebgatakan saat memasuki pendidikan SMPIT Al Furqon ia menjabat sebagai Presiden Family melalui pemilihan suara.

Kemudian masuk kuliah pertama langsung gabung organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Tahun kedua dinobatkan menjadi ketua BEM Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), tahun ketiga menjadi ketua DPM FKG, kemudian tahun keempat menjadi calon presiden mahasiswa dan berhasil mendapatkan 7000 suara dari 16000 denga lawan kandidat tiga orang.
“Alhamdulillah, dikasih amanah dan perjalanannya tidak berhenti dari tahun pertama hingga tahun keempat, awalnya saya tidak menyangka bisa mengalahkan anak Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid dan orang kraton.” Katanya kepada wartawan AssajidinGroup di Hotel Al Furqon.

Lihat Juga :  Gelar Dapur Umum di Lokasi Banjir Muratara Sumsel Sat Brimob Polda Sumsel Bagi 1000 Porsi Nasi Kotak Setiap Hari

Berbicara mengenai perbaikan, bisa dilakukan secara global yaitu dengan jalur politik. Hari ini, misalnya politik diisi oleh orang-orang korupsi, tidak berkompeten, tidak berkualitas dan memikirkan kepentingan pribadi. Mencegah hal tersebut dengan Sistem yang diisi dengan orang-orang yang jernih.

Melihat teladan Rosulullah dan para sahabat berpolitik, Ali Bin Abu Tholib berkata kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah sama keburukan yang terorganisir.
“Saya membayangkan Masa depan politik kita bukanlah politik yang kemudian kotor, tetapi di isi dengan orang-orang yang berintegritas. Maka cara kita berpolitik, baik itu di kampus ataupun pemerintahan diisi dengan orang-orang baik. Jika di isi oleh orang-orang kotor juga akan dihabisi oleh kepentingan orang lain. Kita yang mempunyai kepentingan buat masyarakat luas ataupun mahasiswa pun kita coba mengisi itu,”katanya.

Lihat Juga :  Memakamkan Mayit Bertumpuk di Liang Lahat, Warga Minta Perluasan TPU Talang Putri

Dengan kondisi demografi yang ukuran kuantitas pemuda semakin bertumbuh, dan kuantitas harus diikuti dengan pertumbuhan kualitas. Dilakukan dengan berbagai cara mulai dari menumbuhkan kualitas kecerdasan intelektual dengan mengikuti seminar dan diskusi, anak sekolah serius mengikuti pelajaran di tempat belajar, untuk meningkatkan kecerdasan emosional dengan cara aktif berinteraksi terhadap masyarakat dan yang paling terpenting bagaimana meningkatkan kualitas spiritual sebagai landasan dari setiap aktifitas dengan menambahkan ilmu pengetahuan agama, memperbanyak ibadah.

“Tidak sekedar menjadi pintar, namun mampu memiliki integritas yang baik. Iman,ilmu dan amal yang menjadi keharusan untuk ditingkatkan bagi para pemuda., ketiga hal tersebut harus dipegang pemuda. Kita hidup menjadi manusia sebaik baiknya manusia dalam arti manusia yang bermanfaat bagi orang lain,” katanya.(*)

Penulis : tri jumartini

Back to top button