Menekan Penyebaran HIV/AIDS dengan Metode Pendekatan Tasawuf

AsSAJIDIN.COM — Tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari Aids sedunia. Hingga kini semakin banyak saja penyakit yang belum ada obatnya ini. Yang lebih memprihatinkan pengidapnya justru semakin bertambah menimpa orang-orang yang tidak berdosa seperti anak balita yang tertular dari ayah atau ibunya, atau yang tertular dari jarum suntik. Tapi banyak pula yang tertular akibat pergaulan bebas dan narkoba, nauzubillahi min zaalik…
Ada hal yang baru untuk bisa mengobati penderita HIV/Aids. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon menerapkan metode baru menggunakan pendekatan tasawuf psikoterapi atau pendekatan agama dalam menanggulangi penyebaran HIV/AIDS.
Sekretaris KPA Kota Cirebon, Sri Maryati mengungkapkan, hal itu merupakan salah satu upaya KPA dalam menjalankan Peraturan Daerah (Perda) nomor 5 tahun 2015. Dalam hal ini, diharapkan akan menekan angka penyebaran HIV AIDS di Kota Cirebon.
“Ini memang metode yang baru kita mulai, Insya Allah kedepannya kita tetap akan melakukan kerjasama itu. Karena sebelumnya memang kita melakukan pendekatan medis, pengobatan tritmen, kemudian juga pendekatan psikologis dan pendekatan lainnya,” ungkap Sri.
Sri juga menjelaskan, pendekatan tasawuf psikoterapi itu lebih kepada terapi diri, agar seseorang bisa mengembangkan sifat-sifat dan menguatkan karakter-karakter positifnya, terutama bagi para remaja. Lambat laun diharapkan mereka tidak lagi terjun kedalam hal-hal negatif.
“Dengan metode ini, diharapkan juga para remaja bisa menguatkan karakter-karakter positif. Supaya mereka tidak memakai obat-obatan yang biasa beredar didalam pergaulannya, ” katanya.
Lanjut Sri, dalam temuan 58 kasus sampai bulan September 2018, KPA berharap tidak ada temuan kasus HIV/AIDS pada tahun 2030. Pasalnya angka temuan kasus HIV AIDS tiap tahunnya berbeda-beda.
“Kasus terbaru ada 58 hingga bulan September ini. Biasanya HIV AIDS menular melalui hubungan seks. Jadi kita tidak boleh tinggal diam, ” ujarnya.
endekatan tasawuf psikoterapi sendiri dilakukan pada Fokus Group Discussion (FGD) hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2018 di Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC). Kegiatan tersebut diikuti oleh 150 peserta dari seluruh komunitas para penggiat HIV/AIDS.
Selain menerapkan metode pendekatan tasawuf, KPA Kota Cirebon sendiri akan melakukan sosialisasi dan memberikan pengarahan kepada masyarakat luas, agar mereka bisa menghilangkan stigma negatif kepada pengidap HIV/AIDS.(*/sumber:okezone.com)