Uncategorized

Memulai Hari-Hari dengan Niat Baik

''Tiada suatu hari bagi para hamba yang bangun pagi-pagi kecuali dua malaikat akan turun.

ASSAJIDIN.com  – Manusia yang sudah bisa mencapai tahap ketenangan jiwa adalah mereka yang memahami hakikat kehidupan. Mereka sudah mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Hari-hari ini dilalu dengan berbuat baik dengan niat yang tulus ikhlas, atau orang bilang smart.

Biasanya manusia akan menjadi tenang bila ia dengan dengan Allah.  “//Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).  

Dalam sebuah Kajian Ahad di Masjid Al Furqon belum lama ini, Ustadz Lutfi Izuddin, MA, bercerita mengenai bagaimana sesungguhnya mairaih ketenangan hati.    Ia pun menguti sabda Rasulullah SAW, //”Tiada suatu hari bagi para hamba yang bangun pagi-pagi kecuali dua malaikat akan turun. Salah satu dari malaikat itu berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kepada orang yang bersedekah dengan pahalanya.’ Malaikat yang kedua berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kerusakan pada orang yang kikir’.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah).

Ini mengartikan , urainya, bahwa begitu Allah menjaga hambanya dengan segala macam akibat dari perbuatannya. Maka perbuatan baiklah yang harus dilakukan bila ingin hasilnya menenangkan hati, tanpa ada kegalauan.

Lihat Juga :  Panwas Kota Palembang Ajak Warga Sukseskan Pilkada 2018

Perlu diketahui, bahwa hari terus berganti, roda kehidupan tak henti menggelinding. Manusia sebagai bagian dari alam yang terus bergerak, hendaknya bisa memanfaatkan momentum untuk mendapatkan kebaikan, dari hari ke hari.

Pagi hari mengawali denyut aktivitas manusia yang berbeda-beda. Manusia keluar dari rumah, menyebar di muka bumi, mencari penghidupan, dan meninggalkan sejenak keluarga di rumah. Wajah-wajah segar setelah beristirahat semalam mengiringi langkah yang optimistis.

Pagi selalu hadir dan itu berarti optimisme untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari apa yang mungkin didapatkan di hari kemarin. Dan, memang demikianlah manusia; harus senantiasa optimistis, seoptimistis pagi yang selalu menyapa.

Dalam sebuah buku, Menuju Kehidpan Berkualitas, yang dikarang Haji Muhammad Kumala , mengurai mengenai mengawali hari dengan niat baik dan dengan aktivitas yang baik adalah karakter yang seharusnya dimiliki oleh orang mukmin. Sehingga, hari demi hari, kebaikanlah yang ia dapatkan. Tidak hanya kebaikan yang sifatnya materi, tetapi juga nonmateri.

Lihat Juga :  Pejabat dan Mantan Pejabat Bersama Warga Mengadu ke DPRD Sumsel Pasal Sengketa Lahan

*Berbuat Baik*

Momentum pergantian hari dengan demikian justru menjadikannya semakin mulia di mata Allah SWT dan terhormat di mata manusia. Hasil yang didapatkannya pun bermanfaat buat dirinya dan keluarga serta lingkungan sekitar.

Pada hadis di atas, Rasulullah SAW mengungkapkan ada dua malaikat yang setiap pagi mendoakan manusia. Satu mendoakan kebaikan dan satunya lagi mendoakan keburukan.
Manusia yang memulai hari dengan baik (digambarkan dengan orang yang bersedekah) akan didoakan kebaikan oleh malaikat. Sementara manusia yang memulai hari dengan buruk (digambarkan dengan orang kikir) akan didoakan keburukan oleh malaikat lainnya.

Namun sering kali, aktivitas manusia yang begitu padat membuatnya lupa untuk berniat melakukan kebaikan di pagi hari. Akibatnya, yang dihasilkan di hari itu pun hanya keuntungan yang sifatnya materi, kalau tidak malah kerugian karena sudah berniat buruk.

Rasulullah SAW, melalui hadis itu, mengingatkan kita untuk selalu mengawali hari dengan kebaikan. Awal yang baik akan menghasilkan akhir yang baik pula.(*)

Editor: Bangun Lubis

Back to top button