Uncategorized

Hotel Syariah Al Furqon Gandeng OYO Internasional Tingkatkan Pelayanan

PALEMBANG, AsSAJIDIN.COM — OYO Rooms , umumnya dikenal sebagai OYO, adalah jaringan layanan perhotelan dan hotel hemat di India.

Saat ini menambah lagi jaringannya di Indonesia yakni di Kota Palembang, dengan menggandeng Hotel Syariah Al Furqon Kota Palembang.

Manager Area OYO untuk Indonesia Rishab, Kamis 4 Oktober 2018 Pada saat Syukuran Kerjasama yang dihadiri Owner Al Furqon, Hj. Desmawati, M.Si bersama suami H Emil Rosmali, MM, MH, mengatakan akan berusaha meningkatkan hunian hotel Al Furqon dalam beberapa bulan ke depan.

Ia juga berjanji, akan menjadikan Hotel Al Furqon Palembang sebagai hotel yang mampu berperingkat tinggi.” Setidaknya peringkat 10 yang huniannya teratas di kota ini,” ujarnya.

Hotel Al Furqon adalah kerjasama ketiga OYO untuk Kota Palembang, dengan kode nomor 142. Dua diantaranya, di arah Bukit Besar dengan kode 140 dan 147.

Lihat Juga :  Pesawat dan Kapal "Telok Abang" Hanya Ada di Palembang Saat Rayakan Kemerdekaan, Begini Sejarahnya

Emil Rosmali dalam sambutannya di awal bahwa pihaknya begitu senang dengan kerjasamaa ini. Ia juga telah lama menanti kerjasama terutama dalam bidang marketing.

”Kita berharap kerjasama ini akan meningkatkan tingkat hunian Hotel Al Furqon,” ujarnya.

OYO sendiri berdiri pada 2013 oleh Ritesh Agarwal dan sejak itu berkembang menjadi lebih dari 8.500 hotel di 230 kota di India, Malaysia, Nepal, Cina, dan Indonesia.

Suatu malam, remaja 18 tahun bernama Ritesh Agarwal, tiba-tiba ingin mencari udara segar dan dia pun keluar dari apartemennya di Delhi, India. Dari ketidaksengajaan tersebut, ternyata menjadi momen yang mengubah hidupnya.

Lihat Juga :  IPO Institute Beri Penghargaan Penerima Hasil Survei dengan Tingkat Keterpilihan Tertinggi di Pilkada Sumsel, Ini Nama-namanya

Ya, karena ingin merasakan “suasana lain” dia pun mencoba memesan kamar hotel. Tetapi apa yang dia dapati mengecewakan. Ironisnya, situasi tersebut kerap dialaminya ketika melakukan perjalanan di India dan menginap di hotel-hotel kelas melati.

“Resepsionis malah tidur, soket listrik tak berfungsi, kasur robek-robek, kamar mandi kotor, dan mereka juga tak menerima pembayaran menggunakan kartu,” ungkap Agarwal.

Dari pengalaman tersebut, Agarwal lalu berpikir untuk membuat hotel yang memiliki layanan baik layaknya hotel bintang tapi dengan harga terjangkau. “Saya pikir para pelancong kerap menemui masalah sepertiku (soal penginapan murah) saat di India,” ungkapnya, dikutip dari bbc.(*)

Penulis: Bangun Lubis

Back to top button