Mengenal Lebih Dalam Distingsi Masyarakat Melayu
PALEMBANG, AsSAJIDIN.COM – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang kembali menggelar kegiatan Workshop Kajian Ilmu Komunikasi dengan Tema Kearifan Lokal Masyarakat Melayu yang bertempat di Ruang Rapat Gedung Rektorat UIN Raden Fatah Palembang. Kamis, (17/9/18).
Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FISIP UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. H. Izomiddin, M.A., Didampingi Oleh Wadek I, Dr. Yenrizal, S.Sos., M.Si. dan Wadek III, Dr. Kun Budianto, S.Ag., M.Si. Para Dosen, serta Kaprodi Ilmu Komunikasi, Reza Aprianti, S.I.Kom., M.A. selaku Ketua Panitia.
Dalam Sambutannya, Dekan Fisip UINRF Palembang mengatakan jika kegiatan workshop ini akan menciptakan hasil kerja yang dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan kurikulum dan penguatan distingsi (Kekhasan) lembaga sebagai Universitas yang Berbasis Islam Melayu.
“Workshop ini adalah bengkel kerja, jadi harapannya agar kegiatan ini menghasilkan produksi dibidang Ilmu Komunikasi yang berbasis pada Kearifan Lokal Masyarakat Melayu Dan Kajian Keislaman, sehingga mengacu pada distingsi lembaga (Universitas)” ujar Izommiddin.
Senada dengan hal itu, Reza Aprianti selaku Kaprodi Ilmu Komunikasi serta Ketua Panitia Workshop Kajian Ilmu Komunikasi mengatakan jika workshop yang digelar kali ini adalah bentuk tindak lanjut dari kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2017 yang sudah diterapkan prodi Ilkom. “Kita mendatangkan pakar atau narasumber yang memang pakar di bidang kebudayaan, untuk sesi pertama yang membedahnya adalah Pak Kemas Ari Panji dan pak Masyur, dan sesi kedua adalah lebih ke praktek kekomunikasiannya yaitu produksi film,” katanya disela-sela Workshop.
Workshop Kajian Ilmu Komunikasi ini mentargetkan mahasiswa Ilkom angkatan 2017. Karena angkatan ini akan mendapat silabus mata kuliah dari kurikulum terbaru yang ada kemelayuannya. “Untuk tamunya juga ada dari luar, khususnya dosen dari Fakultas Adab, karena di fakultas adab memang khusus mengkaji kemelayuannya, dan itu dianggap relevan,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa tujuan dari Workshop ini adalah mengarahkan mahasiswa untuk bagaimana membuat sebuah film dengan langkah yang benar. “Untuk membuat sebuah film, sineas atau mahasiswa tidak hanya sekedar membuatnya. Tetapi juga mereka harus penelitian ke lapangan dan harus mengkaji itu secara ilmiah, agar hasil filmya berkelas,” tambahnya.
Selain itu, Reza berharap agar workshop ini bisa memberikan pencerahan kepada mahasiswa dan membuka mata mahasiswa tentang kearifan budaya melayu. “Saya berharap bisa muncul lagi tema-tema kegiatan seperti ini, dan mengangkat tema melayu yang lebih detail lagi,” tutupnya.(*)
Penulis: Siti Umnah