One Day One Ayat: Penjelasan Surah Al-Maidah Ayat 39 dan 40

AsSAJIDIN.COM — Allah SWT menjelaskan tentang taubat makhluknya dalam surat Almaidah ayat 39 dan 40, yang terjemahan dalam bahasia Indonesia adalah sebagai berikut.
Artinya:
Maka barangsiapa bertaubat sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (5: 39)
Artinya:
Tidakkah kamu tahu, sesungguhnya Allah-lah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi, disiksa-Nya siapa yang dikehendaki-Nya dan diampuni-Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (5: 40)
Sekalipun ayat-ayat sebelum ini menjelaskan mengenai hukuman berat yang dijatuhkan kepada mereka yang berbuat jahat, tapi harus diketahui bahwa pintu-pintu rahmat Allah senantiasa terbuka. Karena rahmat Allah lebih luas dan mendahului murka-Nya. Oleh sebab itu, di dalam ayat-ayat ini ditegaskan bahwa jika seorang pencuri bertaubat dari dosa-dosanya dan bersedia menebus kesalahan-kesalahan masa lalunya, maka sudah pasti Allah Swt menerima taubatnya. Karena Allah Swt Maha Kasih Sayang dan Pemberi taubat. Tidakkah kalian mengerti bahwa Allah Swt yang memiliki kerajaan langit dan bumi. Allah Swt memberikan ampunan atau menurunkan siksaan berdasarkan keadilan dan kebijakan. Semua itu karena Allah berkuasa atas segala sesuatu.
Taubat yang sebenarnya akan memiliki arti ketika belum dijatuhi vonis dan kejahatannya beluk terbukti di pengadilan. Karena itu sudah barang tentu setiap pencuri akan meminta maaf dan mengaku telah bertaubat serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, ketika akan dijatuhi hukuman berat. Tapi tentu saja taubat semacam ini tidak ada maknanya. Allah akan memaafkan perbuatan seorang pencuri dan tidak menjatuhkan hukuman kepadanya bila seorang pencuri itu berjanji untuk bertaubat dan mengembalikan barang curian serta mendapat kerelaan dari sang pemilik sebelum ia diseret ke pengadilan.
Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:
1. Taubat bukan hanya semata-mata sebuah penyesalan batin, tetapi sebuah penyesalan yang disertai dengan penebusan masa lalu dengan perbuatan baik.
2. Apabila manusia bertaubat dan kembali ke jalan yang lurus, maka Allah Swt akan membukakan pintu rahmat dan anugerah kepadanya.
3. Sanksi hukum dan pengampunan ada di tangan Allah. Sedang tangan Allah Swt senantiasa terbuka terhadap hamba-hamba-Nya. Allah Swt menyiksa hamba-Nya berdasarkan keadilan, sebagaimana ia mengampuni orang yang bertaubat juga berdasarkan keadilan.(*)