SYARIAH

Kapan Puasa Arafah?

ASSAJIDIN.COM — Ustadz bagaimana dengan selisih waktu yang terjadi tahun ini antara Saudi dengan Indonesia apakah puasa Arofah kita mengikuti jamaah haji yang wukuf atau sesuai hilal di negeri kita tanggal 9 Dzulhijjah?

Jawab: Para Ulama berselisih pendapat apakah puasa Arofah penentuannya terkait ru’yah hilal ataukah menyesuaikan dengan wukuf di Arofah?

Menurut Ulama yang berpendapat mengikuti wukuf maka puasa Arofah di negeri kita tahun ini jatuh pada hari Rabu. Sedangkan menurut Ulama yang berpendapat berdasarkan ru’yah hilal masing-masing negeri maka puasanya jatuh pada hari Kamis,  pada  tahun ini bertepatan tanggal 30 Juli 2020.

Masing-masing Ulama yang berselisih pendapat memiliki dalil dan sudut pandang yang kuat. Maka perbedaan pandangan dalam masalah ini adalah khilaf yang mu’tabar. Kaum muslimin dituntut untuk saling berlapang dada dan tidak perlu cekcok lantaran mengikuti salah satu pendapat yang diyakininya.

Lihat Juga :  Kisah Orang yang Lebih Buruk dari Firaun, Yaitu Orang yang Pendengki

Adapun pendapat yang lebih kuat di sisi kami bahwa puasa Arofah mengikuti ru’yah hilal masing-masing negeri. Pendapat ini yang dikuatkan oleh Syaikh Al-‘Utsaimin dan para Ulama yang lain. Di antara alasannya sebagai berikut:

Hilal adalah waktu bagi manusia dan ibadah haji. Allah berfirman, “Mereka bertanya kepadamu tentang hilal, katakanlah itu adalah waktu-waktu bagi manusia dan bagi (ibadah) haji.” (Al-Baqoroh: 189)

2. Puasa Arofah atau wukuf di Arofah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah yang berarti acuannya adalah hilal kapan tanggal 1 Dzulhijjah.

3. Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam mengaitkan ibadah qurban dengan hilal, “Apabila kalian telah melihat hilal Dzulhijjah dan salah seorang dari kalian ingin berqurban..” riwayat Muslim. Begitupula dengan ibadah haji, takbir, sholat ied juga puasa Arofah. Semua itu pelaksanaannya bergantung dengan hilal Dzulhijjah. Namun apabila seseorang ingin keluar dari khilaf yaitu dengan berpuasa selama dua hari yaitu hari Rabu dan Kamis maka ini juga tidak masalah, wa billaahit tawfiq.(*/sumber:ASySyamil.com)

Back to top button