“Aku Ingin Ibu Bangga”, Masya Allah!!! Anak 5 Tahun Berjiwa Besar Ditinggal Ibunya, Justru Beri Tausiah Saat Malam Tahlilan
PALEMBANG, AsSAJIDIN.COM – Tak banyak yang dapat menerima dengan tabah kepergian orang tercinta untuk selama-lamanya.
Apalagi jika orang tua tercinta meninggalkan anak yang masih belia dan memerlukan kasih sayang orang tua sedari kecil.
Namun tidak bagi Durrah El-Qudsia (5), bocah perempuan asal Palembang ini berbeda dengan kebanyakan bocah seusianya.
Di usianya yang masih belia, ia sudah ditinggal pergi oleh ibunda tercinta untuk selama-lamanya.
Namun Durrah tidak lantas larut dalam kesedihan.
Bak orang dewasa yang telah matang dan memahami arti kehidupan, Durrah mendoakan agar ibunya mendapatkan tempat yang layak dan diterima di sisi-Nya.
Yang lebih membuat kagum, Durrah bahkan memberikan tausiyah pada malam tahlilan kematian ibunya.
Aksi Durrah saat bertausiyah pun tersebar di Youtube setelah diupload oleh seorang yang hadir pada tahlilan tersebut.
Dikutip dari TribunSumsel.com, yang bertandang ke rumah Durrah di Lorong Bakung VI, Jalan Lakitan Raya, Kelurahan Sialang, Kecamatan Sako, Palembang, Durrah sedang tidur siang.
Menurut ayah Durrah, Mukhbitin, putri semata wayangnya itu memang gemar mempelajari ilmu agama sejak usia tiga tahun.
“Dia (Durrah) selain ceramah, juga bisa ngaji. Beberapa doa dan surat Alquran sudah hapal,” kata Mukhbitin.
Kemahiran Durrah tersebut, diakui Mukhbitin, berkat didikan ia dan almarhum istrinya.
“Almarhum ibunya yang mengajarkan Durrah ilmu agama. Selain juga terkadang ikut saya ceramah,” ungkap Mukhbitin yang merupakan seorang da’i ini.
Sayangnya, kebersamaan Durrah dan ibundanya, Rifdayani, harus dipisahkan oleh ajal.
Rifdayani meninggal dunia pada Kamis (26/4/2018) di usia 29 tahun karena sakit.
Setelah dimakamkan keesokan harinya, keluarga menggelar tahlilan di rumah duka dan Durrah menjadi “ustazah” pada acara doa keselamatan arwah ibunya itu.
Malam berikutnya atau pada malam kedua tahlilan, Durrah kembali memberikan tausiyah.
Menurut Mukhbitin, putrinya sempat merasa sedih saat kepergian ibunya.
“Tapi setelah kami bujuk, ditenangkan, Durrah tidak nangis lagi. Bahkan dia bilang ‘saya mau membanggakan ibu’,” ujar Mukhbitin menirukan ucapan putrinya itu.
Rencananya, Durrah akan kembali memberikan tausiyah pada malam tahlian berikutnya.
“Insya Allah, karena Durrah ingin mendokan Arwah ibunya,” tandas Mukhbitin.(*)