Uncategorized

Penggunaan Kata “Insyaa Allah”, Inilah 3 Fungsi yang Benar, dan 1 Fungsi yang Salah

AsSAJIDIN.COM — Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari, meski hanya satu menit pun. Indahnya Islam, umatnya disarankan mengucapkan kata Insya Allah atau Inshaa Allah, yang artinya jika Allah mengizinkan. Ada tiga fungsi yang benar untuk pengucapan Insya Allah:

(1) Untuk menekankan sebuah kepastian. Sebagaimana sabda Nabi dalam doa ziarah qubur (Dan Kami insyaa Allah akan menyusul kalian wahai penghuni kuburan). Dan tentunya kita semua pasti meninggal. Demikian juga firman Allah (Sesungguhnya kalian pasti akan memasuki masjdil haram insyaa Allah dalam keadaan aman) QS Al-Fath : 27
Ini yang disebut dengan Insyaa Allah li at-tahqiiq

Lihat Juga :  Surat Terbuka dari Rektor UIN Raden Fatah, Jelang Wisuda ke-73 Secara Daring

(2) Untuk menyatakan usaha/kesungguhan akan tetapi keberhasilan pelaksanaannya di tangan Allah, seperti perkataan kita, “Bulan depan saya akan umroh insyaa Allah”

(3) Karena ada keraguan, akan tetapi masih ada keinginan.

(4) Yaitu salah penggunaan fungsi : Sebagai senjata untuk melarikan diri atau untuk menolak. seperti perkataan seseorang tatkala diundang ke sebuah acara, lantas dalam hatinya ia tidak mau hadir, maka iapun berkata, “Insyaa Allah”

Atau tatkala diminta bantuan lantas ia tidak berkenan, maka dengan mudah ia berlindung di balik kata “Insyaa Allah”
perkataan “Insyaa Allah” yang seharusnya untuk menyatakan kesungguhan malah digunakan untuk melarikan diri.
Semoga kita tidak keseringan menggunakan insyaa Allah model ini. (*/oleh: Ustadz Dr. Firanda Andirja hafidzahullah/sumber: Radio Rodja 756 AM)

Back to top button