Uncategorized

Kata Rasulullah tentang Hakikat Sahabat Sebenarnya

AsSAJIDIN.COM — Kahlil Gibran dalam bukunya menulis ungkapan bijak terkait persahabatan, “Sahabat adalah kebutuhan jiwa yang harus dipenuhi”.
Hal ini menarik karena lebih dari sekedar kebutuhan fisik, hubungan persahabatan akan memberikan kedamaian dalam jiwa setiap orang.

Ketika kita berbagi kebahagiaan maka kebahagiaan itu akan bertambah, sebaliknya jika kita berbagi kesedihan maka kesedihan itu pun akan berkurang.

Seperti itulah esensi dasar dari persahabatan, dan selebihnya tinggal diri kita masing-masing yang memaknainya.

Bukanlah keajaiban jika kamu memiliki ribuan orang teman, tetapi keajaiban itu adalah saat kamu memiliki seorang teman yang setia ketika ribuan yang lainnya memusuhimu

Janganlah bersahabat sebelum kita saling memahami,  Dan janganlah memutuskan persahabatan karena salah paham Keadaan yang sulit seringkali menjadi ujian dalam sebuah persahabatan

Persahabatan bukanlah tentang siapa yang datang duluan dan siapa yang telah lama dikenal, tetapi siapa yang datang dan tak pernah pergi itulah persahabatan.

Lihat Juga :  Makna Ucapan Shadaqallahul-’adzim

Rosulullah SAW pernah ditanya oleh seorang sahabat,  “Seperti apakah orang yang bisa dijadikan teman baik..?”.
“Teman yang baik adalah dia yang membantumu untuk selalu mengingat Allah dan mengingatkanmu ketika kamu melupakan Allah”, jawab Rasulullah SAW.

“Sesungguhnya orang yang senantiasa mengingatkanmu untuk selalu takut kepada Allah adalah teman sejatimu yang lebih berharga dari apa pun di dunia ini”. (Abu Maryam).

“Seorang teman sejati adalah, dia yang memberi nasehat ketika melihat kesalahanmu dan dia yang membelamu saat kamu tidak ada”.  (Ali bin Abi Thalib).

“Teman sejatimu adalah orang yang selalu mengingatkanmu untuk peduli terhadap urusan akhiratmu”.
(Abdul Qadir al-Jillani)

“Orang yang mau menunjukkan di mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya. Sedangkan orang-orang yang menyebar omong kosong dengan selalu memujimu, mereka sebenarnya adalah para algojo yang akan membinasakanmu”.
(Umar bin Khattab).

Lihat Juga :  Hati-Hati, Jangan Shalat Dhuha pada Waktu-waktu Ini

“Orang yang bersedia mengkritikmu, berarti ia peduli tentang persahabatan denganmu. Sementara mereka yang menyembunyikan atau menutup-nutupi kesalahanmu, sesungguhnya mereka tidak peduli apapun tentang kamu”.
(Ibnu Hazm)

“Berilah ribuan kesempatan bagi musuhmu untuk bisa menjadi temanmu, namun jangan berikan satu kesempatan pun pada temanmu untuk menjadi musuhmu”.
(Ali bin Abi Thalib)

Sahabat adalah siapapun, yang dengan tulusnya mendukung kita bahkan saat dunia bersama isinya seakan mempersalahkan dan memusuhi kita. Karena sahabat hanyalah manusia biasa dengan kadar kemanusiaan yang luar biasa.

“Yaa Allah Yaa Robbi..
Mudah mudahan Engkau selalu memberikan berkah dan ridho-Mu pada persahabatan dan tali persaudaraan yang telah kami rajut.(*)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button