Nasihat Tarzan Buat Para Komika : Jangan Jadikan Agama Sebagai Bahan Lawakan

JAKARTA, AsSAJIDIN.COm — Dua komika dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri. Tuduhan yang dilaporkan bukan hal sepele: dugaan penodaan agama.
Laporan terhadap dua komika itu, Ge Pamungkas dan Joshua Suherman, kini sedang tahap penyelidikan aparat kepolisian. Melihat fenomena yang mengkhawatirkan ini, pelawak senior, Tarzan, mengingatkan agar para pelawak dapat lebih berhati-hati dalam menyampaikan materi lawakannya.
Ada banyak materi lawakan yang bisa ditampilkan tanpa menyerempet isu-isu yang sensitif. Dari dulu sampai sekarang, anggota grup lawak Srimulat ini mencontohkan bagaimana materi lawakan yang berlawanan selalu berhasil. Contoh lawakan, ada yang sok pintar tapi salah dan ada yang bodoh tapi jujur. “Ini yang akan menjadi suatu konflik yang menjadikan satu kelucuan,” ujarnya menyontohkan.
Tarzan coba bersikap bijak melihat kasus yang sedang dialami Ge Pamungkas dan Joshua. Melihat keduanya yang berpendidikan, ia yakin kesalahan yang terjadi itu di luar kesengajaan. “Tidak mungkin sengaja menjelek-jelekan suatu agama,” katanya Rabu (10/1) seperti dikutip dari republika.co.id.
Meski belum melihat video yang dituduhkan, Tarzan menyampaikan bahwa manusia tidak bisa lepas dari kesalahan. “Kalau cari kesalahan orang lebih banyak, namun yang tidak ketahuan lebih banyak,” lanjutnya.
“Kalau dianggap salah, saya sebagai teman minta maaf kepada semua pihak agar bisa termaafkan. Kalau salah, bisa diultimatum agar tidak mengulangi kesalahannya lagi,” kata pria berusia 72 tahun ini melanjutkan.
Tarzan menganggap dirinya hanyalah pelawak kampung, sementara sekarang lebih banyak pelawak kampus yang lebih berpendidikan. Sekarang bahasa lawakan sudah bahasa kampus dengan komunikasi lebih cerdas. “Itu terlihat dari penggemarnya yang cukup banyak,” katanya.(*)