KALAM

Doa Qunut Nazilah untuk Amerika Serikat Agar Anulir Keputusannya Sendiri

PALEMBANG, AsSAJIDIN.Com — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil) Kemenag Prov. Sumsel HM. Al Fajri Zabidi, MM, M.Pd.I menghimbau Seluruh Keluarga Besar Kemenag Sumsel untuk melaksanakan do’a Qunut Nazilah bersama pada Shalat Jum’at hari ini (8/12/2017). Imbauan tersebut melanjutkan Imbauan dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin untuk melaksanakan do’a Qunut Nazilah terkait Pengakuan sepihak oleh Presiden Amerika Serikat Donal Trump tentang Jerusalem sebagai Ibukota Israel.

“Seluruh keluarga besar Kementerian Agama Prov. Sumsel telah saya himbau untuk melaksanakan doa Qunut Nazilah pada Jum’at besok, do’a tersebut dilakukan dengan harapan agar keputusan tersebut akhirnya dianulir, ini sesuai dengan imbauan Menag” Himbau Fajri (7/12) seperti dikutip dari website sumsel.kemenag.go.id.

Alfajri meminta seluruh keluarga besar Kemenag Kab/Kota, tingkat Madrasah dan KUA Kecamatan untuk melaksankan do’a qunut nazilah tersebut secara serentak serta melaporkan mendokumentasikan pelaksanaan do’a bersama tersebut pada Kanwil Kemenag Sumsel. Untuk mendukung penyataan sikap Pemerintah Indonesia atas keputusan tersebut

Lihat Juga :  Adab Mengundang Jamuan

Seperti diketahui Menag usai mendampingi Presiden Joko Widodo menyampaikan sikap Pemerintah Indonesia terhadap pengakuan sepihak AS di Istana Bogor dengan menghimbau umat beragama, khususnya Umat Islam mendo’akan agar pengakuan sepihak Amerika Serikat tersebut bisa dianulir oleh AS sendiri.

“Saya mengimbau umat beragama, khususnya umat Islam mendoakan agar pengakuan sepihak Amerika Serikat tersebut bisa dianulir oleh AS sendiri,” terang Menag.

Menurut Menag, pengakuan sepihak itu sangat disesalkan dan Indonesia menolak tegas setiap upaya pengingkaran atas kesepakatan perdamaian. “Amerika mestinya sadar bahwa memindahkan ibukota Israel ke Yerusalem akan menciptakan konflik kian meluas. Kebijakan itu mengusik kedamaian dunia. Setiap umat beragama wajib menolaknya,” tandasnya.

Lihat Juga :  Doa Bepergian Jauh

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan sikap mengecam keras pengakuan sepihak AS tersebut dan meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan tersebut. Menurut Presiden, pengakuan sepihak tersebut telah melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB yang Amerika Serikat menjadi anggota tetapnya serta bisa mengguncang stabilitas keamanan dunia.

“Saya dan Rakyat Indonesia tetap konsisten untuk terus bersama dengan rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya sesuai dengan amanah Pembukaan UUD 1945,” tegas Presiden Joko Widodo di Istana Bogor

Pemerintah Indonesia menurut Presiden juga telah berkomunikasi dengan negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI). Pemerintah mendorong OKI untuk mengadakan sidang khusus tentang masalah pengakuan sepihak ini pada kesempatan pertama. Dan, meminta PBB untuk segera bersidang menyikapi pengakuan sepihak AS. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button