
AsSAJIDIN.Com – Setiap tanggal 10 Oktober, diperingati sebagai Hari Kesehatan jiwa atau Hari Kesehatan Mental se-Dunia. Pada peringatan Hari Kesehatan Mental tahun ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menurunkan tema ‘Kesehatan Mental di Dunia Kerja’.
Dalam laman resminya, sebagaimana dikutip dari dream.co.id, WHO menyebut tema itu dipilih sebagai upaya meningkatkan kesadaran mengenai masalah mental dan usaha
memobilisasi dukungan kesehatan mental yang lebih baik.
Menurut catatan WHO pada Februari 2017, depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang umum terjadi di seluruh dunia.
Lebih dari 300 juta orang berbagai usia menderita depresi. Sementara itu, lebih dari 260 juta orang hidup dengan gangguan kecemasan.
Penelitian yang dipimpin oleh WHO memperkirakan gangguan depresi dan kecemasan mengakibatkan hilangnya produktivitas yang menyebabkan kerugian finansial global senilai, US$ 1 triliun, setara Rp13.517 triliun, setiap tahunnya.
Setiap tahunnya, sekitar 800 ribu orang meninggal dunia karena bunuh diri yang dipicu depresi. WHO merinci ada beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya risiko kesehatan mental di lingkungan kerja. Sebagian besar
masalah yang muncul karena interaksi antarjenis pekerjaan, lingkungan kerja dan manajerial, keterampilan dan kompetensi
karyawan, dan dukungan kepada karyawan untuk menyelesaikan tugas mereka.
WHO menggambarkan tempat kerja yang sehat terdiri dari pekerja dan staf manajerial yang aktif berkontribusi terhadap
lingkungan kerja yang melindungi kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan semua karyawan.
World Economic Forum menyarankan tiga pendekatan untuk melindungi kesehatan mental dengan cara mengurangi faktor risiko terkait pekerjaan; mempromosikan aspek positif kerja; mengatasi masalah kesehatan mental tanpa mempedulikan penyebabnya.(*)