11 Pengusaha Palembang Hadiri Silatnas JSM di Bandung
BANDUNG, AsSAJIDIN.Com – – Menteri Keungan Sri Mulyani, Kamis (14/9/2017) resmi membuka Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) se Indonesia yang berlangsung di Bandung. Sejumlah pengusaha muslim dari Palembang turut hadir. Dua di antaranya Owner Grup Yayasan Al-Furqon H Emil Rosmali, Branch Manager Tiki Sumbagsel Haris dan sejumlah nama pemimpin perusahaan lainnya.
“Ada 11 orang pengusaha mewakili dari JSM Palembang, saya sendiri dari bidang pendidikan dan kesehatan. Ada juga Pak Haris dari bidang pariwisata, tour and travel, IT dan ekonomi kreatif pak Joko dan Pak Yusron serta dari Ritel UKM, diwakili pak Rudi, pak Rajo, Pak Warto, Pak Heru, Pak Adi dan Pak Risuwin,” kata Emil Rosmali, perwakilan pengusaha JSM Palembang.
Kegiatan yang sekaligus Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MEK PP Muhammadiyah juga dihadiri Rini Soemarno Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Dengan adanya silaknas ini diharapkan segala kekuatan dan potensi-potensi ekonomi yang dimiliki oleh JSM mampu bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai elemen-elemen bisnis dan para stakeholders di Tanah Air, sekaligus mempertegas dalam gerakan amar makruf nahi mungkar di bidang ekonomi,” ujar Mohammad Nadjikh Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah seperti dikutip dari laman muhammadiyah.or.id.
Dikatakannya, sejak diresmikan dua tahun lalu, JSM telah mendapatkan tempat di warga Muhammadiyah. Hal ini tidak lepas dari animo besar yang ada selama ini bagi warga Muhammadiyah dalam mewujudkan pilar ketiga sebagai amanah dalam Muktamar ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan pada 2015.
Membangun Kedaulatan Ekonomi
Mohammad Nadjikh Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan jika melihat kondisi makro kewirausahaan secara nasional hanya sebesar 1,65 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia, merupakan sesuatu yang ironis sekali di tengah globalisasi regional dengan nama Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah berjalan selama ini.
“Melihat realitas itu, Muhammadiyah yang merupakan gerakan Islam berkemajuan tidak bisa berdiam diri dan harus melangkah berbuat sesuatu untuk mendorong agar gerakan kewirausahaan nasional terus tumbuh menjadi sebuah kekuatan dalam penentuan globalisasi saat ini,” ucap Nadjikh baru-baru ini.
Selain itu, lanjut Nadjikh melalui JSM, Muhammadiyah ingin memberikan sumbangsih terhadap bangsa ini dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang menjadi syarat bagi sebuah kemajuan bangsa. Apalagi dalam berbagai studi dan kajian memberikan fakta bahwa kemajuan ekonomi bangsa dipengaruhi dengan geliat para pelaku usaha atau saudagar.
“Melalui wadah organisasi JSM inilah, Muhammadiyah ingin mewujudkan cita-cita nasional yakni membangun kedaulatan secara ekonomi,” ucapnya.
Untuk mensosialisasikan JSM sebagai wadah para saudagar-saudagar Muhammadiyah, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MEK-PPM) sebagai rahim dari JSM telah mensosialisasikan dalam temu-temu JSM seperti di Surabaya (Jawa Timur) 2015 dan Yogyakarta 2016 dan kini di Bandung tahun 2017.
“Untuk memompa sektor informal tersebut, aktifitas kewirausahaan menjadi ranah yang signifikan untuk dijadikan sebuah kebijakan di semua lini stakeholder negeri ini,” tegas Nadjikh.(*)
Penulis: Wilda